Jokowi : Wujudkan Kemerdekaan Palestina Melalui KAA
(Foto : Sugih LP) |
Bandung, Laras Post Online � Presiden Republik Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung pentingnya negara negara Asia Afrika untuk menyokong kemerderkaan Palestina yang masih mengalami penjajahan. Seruan Jokowi kepada negara negara Asia Afrika untuk mendukung kemerdekaan Palestina itu, disampaikan pada puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 di Bandung, pada Jumat (24/4/2015).
Pada kesempat itu, presiden kembali menegaskan, kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan. �Selain itu, kita harus bahu-membahu meningkatkan kemakmuran rakyat kita melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan. Kita harus bahu-membahu supaya bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa maju di belahan dunia yang lain,� ujarnya.
Peringatan KAA ke 60 di Bandung ini menghasilkan tiga dokumen KAA 2015, yakni Pesan Bandung 2015, Penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika (NAASP) dan Dukungan untuk Palestina.
Adapun Pesan Bandung 2015, merupakan pesan visioner, mengedepankan kerja sama yang baru secara nyata, dan revitalisasi penguatan kemitraan Asia Afrika pada solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial-budaya sebagai tiga pilar utama.
Penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika (NAASP) yakni penguatan solidaritas, persahabatan, kerja sama serta mengkaji ulang perkembangan kerja sama NAASP selama 10 tahun terakhir. NAASP pertama kali dideklarasikan pada KAA 2005.
Kerja sama nyata pada upaya pemberantasan terorisme, membentuk jejaring pusat penjagaan perdamanan mengecam aksi ekstremisme atas nama agama.
Sementara dukungan untuk Palestina yaitu memberikan dukungan secara konsisten terhadap pendirian negara Palestina dan hak -hak dasar warganya.
Sebelumnya dalam pidato penutupan KAA 2015 pada Kamis (23/4/2015) Jokowi menyatakan, ketidakseimbangan global masih berlangsung, ketika negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia, mengkonsumsi sekitar 70 persen sumber daya dunia, maka ketidakseimbangan global tidak dapat dihindari.
Menurutnya, ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. �Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka,� tutur Jokowi.
Dukungan presiden Jokowi terhadap kemerdekaan Palestina, juga disampaikan, saat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Palestina Rami Hamdallah. Isu utama pertemuan bilateral itu, kata Jokowi, adalah soal kemerdekaan Palestina. Hingga kini, negara Palestina masih dalam penjajahan. "Saya sampaikan ke Perdana Menteri bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan, masih dalam posisi dijajah dan saatnya sekarang harus diakhiri," kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral, pada Selasa (21/4/2015) di Ruang Kakatua, Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
Presiden menegaskan, akan kembali melakukan pertemuan, pada lain waktu untuk membahas kemerdekaan Palestina. "Penjajahan di Palestina sekarang ini, saatnya untuk diakhiri. Itu sudah sering kita sampaikan dukungan penuh kita untuk Palestina jadi anggota penuh PBB," tegasnya. (her)
Pada kesempat itu, presiden kembali menegaskan, kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan. �Selain itu, kita harus bahu-membahu meningkatkan kemakmuran rakyat kita melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan. Kita harus bahu-membahu supaya bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa maju di belahan dunia yang lain,� ujarnya.
Peringatan KAA ke 60 di Bandung ini menghasilkan tiga dokumen KAA 2015, yakni Pesan Bandung 2015, Penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika (NAASP) dan Dukungan untuk Palestina.
Adapun Pesan Bandung 2015, merupakan pesan visioner, mengedepankan kerja sama yang baru secara nyata, dan revitalisasi penguatan kemitraan Asia Afrika pada solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial-budaya sebagai tiga pilar utama.
Penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika (NAASP) yakni penguatan solidaritas, persahabatan, kerja sama serta mengkaji ulang perkembangan kerja sama NAASP selama 10 tahun terakhir. NAASP pertama kali dideklarasikan pada KAA 2005.
Kerja sama nyata pada upaya pemberantasan terorisme, membentuk jejaring pusat penjagaan perdamanan mengecam aksi ekstremisme atas nama agama.
Sementara dukungan untuk Palestina yaitu memberikan dukungan secara konsisten terhadap pendirian negara Palestina dan hak -hak dasar warganya.
Sebelumnya dalam pidato penutupan KAA 2015 pada Kamis (23/4/2015) Jokowi menyatakan, ketidakseimbangan global masih berlangsung, ketika negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia, mengkonsumsi sekitar 70 persen sumber daya dunia, maka ketidakseimbangan global tidak dapat dihindari.
Menurutnya, ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. �Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka,� tutur Jokowi.
Dukungan presiden Jokowi terhadap kemerdekaan Palestina, juga disampaikan, saat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Palestina Rami Hamdallah. Isu utama pertemuan bilateral itu, kata Jokowi, adalah soal kemerdekaan Palestina. Hingga kini, negara Palestina masih dalam penjajahan. "Saya sampaikan ke Perdana Menteri bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan, masih dalam posisi dijajah dan saatnya sekarang harus diakhiri," kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral, pada Selasa (21/4/2015) di Ruang Kakatua, Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
Presiden menegaskan, akan kembali melakukan pertemuan, pada lain waktu untuk membahas kemerdekaan Palestina. "Penjajahan di Palestina sekarang ini, saatnya untuk diakhiri. Itu sudah sering kita sampaikan dukungan penuh kita untuk Palestina jadi anggota penuh PBB," tegasnya. (her)
No comments