Jokowi Tepati Janji
Presiden Jokowi |
Jakarta, Laras Poss Online � Bagai berpacu dengan waktu untuk menepati janji, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus melaksanakan serangkain program yang dicanangkan, seperti pembangunan jalan tol, pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan pencanangan pembangunan satu juta rumah rakyat.
Setelah melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama, tanda dimulainya pembangunan jalan tol Trans Sumatera, tahap pertama, di Lampung dan Palembang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung ke Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/4) sore, untuk meresmikan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, ruas Solo � Ngawi dan Groundbreaking Jalan Tol Ngawi � Kertosono.
Jalan tol Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi seharusnya sudah dibangun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu itu, namun pelaksanaannya terganjal. Kini Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada badan usaha swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), jika siap untuk mengerjakan proyek jalan tol tersebut.
Kalau swastanya tidak punya kemampuan, kata Jokowi, silahkan BUMN untuk mengambil alih. �Kalau BUMN masih lambat lagi, maka Kementerian PUPR harus mengambil alih,� ungkapnya.
Jokowi menegaskan, agar proyek dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka perlu ditentukan target pada pekerjaan yang dilaksanakan. Untuk itu Jokowi memberikan target kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dua ruas jalan Jalan tol Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi, paling lama 2,5 tahun.
Presiden menyatakan, jika pembangunan terus molor tidak sesuai dengan rencana, maka rakyat bisa marah. �Saya yang dimarahi masyarakat. Pak, kapan? Pak, kapan? Yang ditanya kan saya,� ujarnya.
Sesaat setelah memberikan sambutan Jokowi kemudian menekan tombol sirene sebagai tanda Percepatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Solo � Ngawi dan Groundbreaking Jalan Tol Ngawi � Kertosono di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelumnya, Jokowi juga meresmikan, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis (30/4/2015) pagi. Ruas tol Lampung � Palembang Sumantera Selatan itu, medapat target harus selesai 3 bulan kedepan.
Ia juga meminta kepada pihak yang terkait dengan pembangunan jalan tol agar kalau ada masalah disampaikan kepadanya. �Saya akan lihat ke lapangan mana yang perlu dijewer ya dijewer kalau perlu dipotong ya dipotong. Ini untuk rakyat, jangan sampai untuk kepentingan jutaan rakyat bisa gagal gara-gara satu dua orang atau seratus orang,� kata Presiden saat menyampaikan sambutan pada acara groundbreaking pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
Selain meresmikan sejumlah proyek tol, Jokowi juga mendatangi PT. Semarang Garment dan membagikan KIS kepada para karyawan perusahaan itu, pada Rabu (29/4/2015) sore, di Bergas, Semarang, Jawa Tengah.
Presiden kepada perwakilan yang hadir dalam acara itu, menyampaikan pesan agar kalau sakit tidak langsung ke Rumah Sakit tapi ke Puskesmas dulu. �Semua ada prosedurnya, saya berdoa seluruh karyawan di sini sehat semua,� ujanya.
Program 1 Juta Rumah
Jokowi sebelumnya juga telah mencanangkan, Program Pembanguan Satu Juta Rumah. Peresmian pencanangan Satu Juta Rumah untuk Rakyat Miskin itu, ditandai dengan pemukulan kentongan, pada Rabu (29/4/2015) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyatakan, target pembangunan Satu Juta Rumah untuk rakyat itu, tidak ambisius dan dapat dikerjakan. Namun harus dengan terobosan. �Kalau dikerjakan dengan cara-cara normal dan biasa ya tidak akan tercapai, 200 ribu saja sulit. Tetapi kalau berani melakukan loncatan, angka itu akan bisa tercapai,� jelasnya.
Salah satu terobosan itu dengan mengajak perusahaan BUMN untuk mendukung dan sekaligus berinvestasi melalui program tersebut, salah satunya seperti BUMN BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki dana mencapai Rp 180 triliun.
BPJS Ketenagakerjaan saat ini hanya menyisihkan 5 persen untuk pembangunan perumahan pekerja, kedepan paling tidak harus 30 samapi 40 persen.
�Katakanlah bisa dipakai 40 persen, sudah uang berapa? Besar sekali. Dan juga bukan uang hilang, dipakai membangun rusun atau perumahan, diberikan kepada pekerja, karena ini memang uangnya untuk pekerja,� terang Jokowi.
Presiden menjelaskan, hitungan itu baru dari BPJS Ketenagakerjaan, belum dari yang lain, misalkan Tabungan Haji. Seperti di Malaysia Tabungan Haji digunakan untuk investasi membangun jalan tol.
Sebab itu, menurut presiden, jika regulasi dilakukan maka program pembangunan 1 juta rumah bisa cepat dilaksanakan. �Tidak tergantung kepada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Bisa disalurkan ke pengembang swasta lewat BTN misalnya, semuanya bisa dilakukan,� kata Jokowi.
Setelah melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama, tanda dimulainya pembangunan jalan tol Trans Sumatera, tahap pertama, di Lampung dan Palembang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung ke Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/4) sore, untuk meresmikan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, ruas Solo � Ngawi dan Groundbreaking Jalan Tol Ngawi � Kertosono.
Jalan tol Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi seharusnya sudah dibangun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu itu, namun pelaksanaannya terganjal. Kini Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada badan usaha swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), jika siap untuk mengerjakan proyek jalan tol tersebut.
Kalau swastanya tidak punya kemampuan, kata Jokowi, silahkan BUMN untuk mengambil alih. �Kalau BUMN masih lambat lagi, maka Kementerian PUPR harus mengambil alih,� ungkapnya.
Jokowi menegaskan, agar proyek dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka perlu ditentukan target pada pekerjaan yang dilaksanakan. Untuk itu Jokowi memberikan target kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dua ruas jalan Jalan tol Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi, paling lama 2,5 tahun.
Presiden menyatakan, jika pembangunan terus molor tidak sesuai dengan rencana, maka rakyat bisa marah. �Saya yang dimarahi masyarakat. Pak, kapan? Pak, kapan? Yang ditanya kan saya,� ujarnya.
Sesaat setelah memberikan sambutan Jokowi kemudian menekan tombol sirene sebagai tanda Percepatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Solo � Ngawi dan Groundbreaking Jalan Tol Ngawi � Kertosono di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelumnya, Jokowi juga meresmikan, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis (30/4/2015) pagi. Ruas tol Lampung � Palembang Sumantera Selatan itu, medapat target harus selesai 3 bulan kedepan.
Ia juga meminta kepada pihak yang terkait dengan pembangunan jalan tol agar kalau ada masalah disampaikan kepadanya. �Saya akan lihat ke lapangan mana yang perlu dijewer ya dijewer kalau perlu dipotong ya dipotong. Ini untuk rakyat, jangan sampai untuk kepentingan jutaan rakyat bisa gagal gara-gara satu dua orang atau seratus orang,� kata Presiden saat menyampaikan sambutan pada acara groundbreaking pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
Selain meresmikan sejumlah proyek tol, Jokowi juga mendatangi PT. Semarang Garment dan membagikan KIS kepada para karyawan perusahaan itu, pada Rabu (29/4/2015) sore, di Bergas, Semarang, Jawa Tengah.
Presiden kepada perwakilan yang hadir dalam acara itu, menyampaikan pesan agar kalau sakit tidak langsung ke Rumah Sakit tapi ke Puskesmas dulu. �Semua ada prosedurnya, saya berdoa seluruh karyawan di sini sehat semua,� ujanya.
Program 1 Juta Rumah
Jokowi sebelumnya juga telah mencanangkan, Program Pembanguan Satu Juta Rumah. Peresmian pencanangan Satu Juta Rumah untuk Rakyat Miskin itu, ditandai dengan pemukulan kentongan, pada Rabu (29/4/2015) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyatakan, target pembangunan Satu Juta Rumah untuk rakyat itu, tidak ambisius dan dapat dikerjakan. Namun harus dengan terobosan. �Kalau dikerjakan dengan cara-cara normal dan biasa ya tidak akan tercapai, 200 ribu saja sulit. Tetapi kalau berani melakukan loncatan, angka itu akan bisa tercapai,� jelasnya.
Salah satu terobosan itu dengan mengajak perusahaan BUMN untuk mendukung dan sekaligus berinvestasi melalui program tersebut, salah satunya seperti BUMN BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki dana mencapai Rp 180 triliun.
BPJS Ketenagakerjaan saat ini hanya menyisihkan 5 persen untuk pembangunan perumahan pekerja, kedepan paling tidak harus 30 samapi 40 persen.
�Katakanlah bisa dipakai 40 persen, sudah uang berapa? Besar sekali. Dan juga bukan uang hilang, dipakai membangun rusun atau perumahan, diberikan kepada pekerja, karena ini memang uangnya untuk pekerja,� terang Jokowi.
Presiden menjelaskan, hitungan itu baru dari BPJS Ketenagakerjaan, belum dari yang lain, misalkan Tabungan Haji. Seperti di Malaysia Tabungan Haji digunakan untuk investasi membangun jalan tol.
Sebab itu, menurut presiden, jika regulasi dilakukan maka program pembangunan 1 juta rumah bisa cepat dilaksanakan. �Tidak tergantung kepada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Bisa disalurkan ke pengembang swasta lewat BTN misalnya, semuanya bisa dilakukan,� kata Jokowi.
Sebelumnya yakni dalam acara Silaturahmi Pers Nasional Bersama Presiden, pada Senin (20/4/2015) di auditorium TV RI Jakarta, Presiden Jokowi dalam sambutannya memaparkan bahwa dalam waktu dekat ia akan mencanangkan pembangunan sejumlah jalan tol, pelaksanaan KIS dan program pembangunan 1 juta rumah untuk rakyat. (her)
No comments