Jokowi Tingkatkan Pembangunan Kemaritiman
Presiden Jokowi menekan tombol secara simbolik dalam peresmian Gruoundbreaking Gedung Indonesia 1. nampak disaksikan Komisaris Media Group, Suryapaloh berserta Komisaris PT China Sonagol Land |
Jakarta, Laras Post � Sejumlah pihak menilai program Presiden Jokowi-JK untuk menjadikan poros maritim dunia sangat menarik dan merupakan hal yang semestinya dilakukan oleh pemerintahan pada masa lalu. Hal ini mengingat Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang cukup tinggi dengan luas wilayah perairan mencapai 70 persen dari luas wilayah negara.
Aksesbilitas dan konektifitas merupakan masalah yang sangat vital dalam poros maritim, menyadari hal itu, Presiden Joko Widodo menunjukkan komitmennya dengan meresmikan beberapa pelabuhan pada sejumlah daerah.
Kali ini presiden meresmikan groundbreaking New Port Makassar atau Pelabuhan Baru Makassar di Pelabuhan Makassar, Jumat siang (22/5/2015). Sebelumnya, Jokowi telah meresmikan pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung, Tanjung Priok dan pada Jumat (22/5/2015) pagi meresmikan pelabuhan di Surabaya.
Saat menyampaikan sambutan, pada peresmian Pelabuhan di Makasar, Presiden mengatakan, pembangunan kemaritiman perlu ditingkatkan karena laut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. �Benar bahwa kita harus kembali ke laut, harus kembali ke laut, karena dua per tiga wilayah Indonesia adalah air, adalah laut dan kita memiliki 17 pulau, jangan melupakan itu,� jelasnya.
Konektivitas antar pulau, kata Jokowi, sangat penting untuk menekan biaya transportasi. �Dengan apa? Yang paling murah adalah dengan kapal, adalah dengan konektivitas laut. Ini lah pentingnya tol laut, seperti tadi yang disampaikan oleh Dirut Pelindo IV,� kata Jokowi.
Dengan itu, lanjut Jokowi, akan muncul sebuah daya saing yang baik. Dengan tol laut akan muncul sebuah cost biaya transportasi yang jauh lebih murah. �Kalau dibandingkan, saya memiliki data dibandingkan dengan negara tetangga kita, biaya transportasi kita 3 kali lebih mahal, 3 kali lebih mahal, 2,5-3 kali lebih mahal. Inilah yang akan terus kita tekan agar biaya itu menjadi sama dengan negara-negara yang lain. Sehingga pada akhirnya kalau biaya transportasi menjadi murah, biaya logistik menjadi murah, harga-harga yang diterima masyarakat nanti juga akan jatuh lebih murah,� tuturnya.
Presiden menegaskan, inilah perlunya sebuah konektivitas. Sehingga harus betul-betul dicek betul berapa biaya tracking dari sebuah kawasan industri ke pelabuhan, biaya tracking dari tempat produksi menuju ke pelabuhan, dihitung betul. �Saya sudah perintahkan kepada Menko Maritim, dicek betul berapa biaya loading dan unloading di pelabuhan, bongkar dan muat biayanya berapa. Dicek pungutannya ada tidak, pelayanan satu pintunya ada tidak, berapa hari itu akan selesai, dwelling time-nya juga, semuanya dihitung, semuanya dikalkulasi,� jelasnya.
Jokowi melanjutkan, kemudian sea fred cost-nya berapa, biaya untuk kapalnya berapa, semuanya dihitung. �Saya akan ikuti ini satu per satu karena ini menyangkut pada harga produk. Itulah sekali lagi pentingnya konektivitas antar pulau yang dinamakan tol laut. Insya Allah 3-4 tahun akan bisa kita selesaikan,� janjinya.
Presiden juga mengatakan, dalam pengembangan kemaritiman perlu adanya bantuan modal. Untuk Pelindo IV akan diberikan Penyertaan Modal Negara, namun ada juga yang mandiri. �Kalau 3-4 selesai harga akan tertekan turun dan akhirnya masyarakatlah yang diuntungkan. Juga daya saing produk-produk kita kita juga bisa bersaing dengan baik,� ungkapnya.
Disebutkan, pembangunan pelabuhan telah dimulai pada empat bulan lalu, dengan memulai groundbreaking di Kuala Tanjung seluas 2.200 hektar untuk pelabuhan di sebelah barat, di Sumatera.
Kemudian di Tanjung Priok mungkin 2018 akan meloncat kapasitas dari 5,5 juta Teus menjadi 15 Teus per tahun. Tadi pagi di Surabaya juga sama, ada peresmian tetapi juga melanjutkan untuk memperbesar kapasitas dari 1,5 juta meloncat ke 4,2 juta Teus per tahun.
Menurut presiden, pelabuhan yang diresmikan di Makassar, saat ini kafasitasnya 560 ribu Teus per tahun. Dengan pembangunan ini nantinya akan melonjak menjadi 4,2 juta Teus per tahun. �Bulan Juli, nanti akan dimulai di Sorong juga ini akan meloncatkan lagi kapasitas kita di sana mungkin 5 kali lipat dari sekarang,� ujar Jokowi.
Selain groundbreaking New Port of Makassar, turut diagendakan revitalisasi 9 pelabuhan yakni Makassar, Kendari, Ambon, Sorong, Bitung, Merauke, Fak-fak, Tarakan dan Ternate, yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 2 triliun dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Selain itu pula, juga diresmikan rute toll laut Bitung-Belawan dan Belawan-Makassar.
Dalam kunjungannya ke Makassar, selain didampingi Ibu Negara Iriana, Jokowi juga didampingi Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Walikota Makassar Ramdhan Pomanto.(her,sg,ram)
No comments