Presiden: Pembangunan Gedung Indonesia Satu Sebagai Momentum Pertumbuhan Ekonomi Kedepan
Jakarta, Laras Post - Pertumbuhan ekonomi tidak selalu tergantung pada APBN, Indonesia selalu menginginkan insvestor untuk terus berpartisipasi membangun negara ini. Baik dalam investasi pembangunan gedung central bisnis, wisata maupun yang lainnya yang berkaitan dalam pembangunan. Seperti pembangunan Gedung Indonesia 1 tidak mungkin dibiayai APBN. Untuk itu kita bersyukur dan selalu berharap agar para insvestor baik dalam maupun luar negeri untuk terus berinsvestasi di negara kita. Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo saat meresmikan peletakan batu pertama mengatakan (groundbreaking), Gedung Indonesia 1, Jl. MH. Thamrin No. 13 Jakarta Pusat, Sabtu Siang (23/5/2015).
Dengan dibangunnya gedung Rp 8 triliun ini, Jokowi menyimpulkan bahwa ini merupakan pertanda bisnis properti ke depan akan semakin baik. Pasalnya, dengan dana pembangunan sefantastis itu, maka investor pasti telah mengkalkulasi dan menghitung untung ruginya.
"Tidak mungkin kalau ke depan ekonomi tidak baik malah berani membangun gedung Rp 8 triliun. Ini salah satu yang akan diikuti investor yang lain. Kita ingin lihat pertumbuhjan ekonomi berada pada rencana yang kita inginkan," ujar Jokowi lagi.
Presiden bersama Karo Pers Istana Albiner Sitompul, terlibat pembicaraan serius sebelum acara doorstop dimulai. |
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Jaksa Agung M Prasetyo, Menteri ATR/BPN RI, Ferry Mursyidan Baldan, Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso, dan tentunya Surya Paloh beserta dewan komisaris serta manajemen China Sonangol dan undangan dari kalangan pemerintahan, tokoh lembaga keuangan, dan kalangan pebisnis.
Ia berharap pembangunan gedung ini akan menjadi pemicu investor asing lainnya untuk berbondong-bondong menanamkan modalnya di Tanah Air.
Setinggi 303 meter
Perlu diketahui, gedung Indonesia 1 adalah milik PT China Sonangol Media Investment (CSMI), sebuah perusahaan kerja sama antara PT China Sonangol Land dan Media Group. Gedung ini juga diklaim sebagai gedung berskala internasional yang nantinya menjulang setinggi 303 meter. Penamaan Indonesia 1 bermakna satu semangat, satu kebanggaan, dan satu tujuan untuk membangun bangsa.
Gedung ini akan bersetifikat Greenmark Platinum Grade A untuk kelas bangunan komersial berskala internasional dan terhubung dan memiliki akses langsung ke stasiun MRT yang tengah dibangun di kawasan tersebut.
Suryapaloh bersama Menteri ATR saat mencicipi jamuan makan usai acara peresmian groundbreking gedung Indonesia 1 |
Gedung ini akan memiliki menara kembar yang masing-masing memiliki 59 dan 55 lantai. Dibangun di atas lahan seluas 18.925 meter persegi dengan luas area konstruksi 306.000 meter persegi. Di dalamnya akan ada perkantoran, ruang ritel, kondominium, serta service apartment.
Tower di sebelah utara terdiri atas perkantoran dari lantai 4 sampai dengan 44, dengan luas antara 1.685 sampai 1.830 meter persegi. Sedangkan service apartemen dari lantai 47 sampai dengan 57. Terdiri atas tipe studio dengan luas 29.60 meter persegi sebanyak 36 unit, tipe 1 kamar tidur dengan luas 55.20 meter persegi sebanyak 63 unit, tipe 1 kamar tidur dengan luas 76.00 meter persegi sebanyak 24 unit, tipe 2 kamar tidur dengan luas 99.50 meter persegi sebanyak 36 unit, tipe 2 kamar tidur dengan 122.00 meter persegi sebanyak 2 unit. Total apartemen sebanyak 161 unit diperuntukkan bagi keluarga.
Sedangkan di tower sebelah selatan terdiri dari atas perkantoran dari lantai 4 sampai dengan 46 dengan luas antara 1.685 sampai 1.830 meter persegi. Restauran dengan pemandangan seluruh kota Jakarta dari lantai 49 hingga 55. Lantai 1 sampai 4 untuk area service restaurant. Fasilitas lain adalah 7 lantai parkir di basement. (her,sg,ram)
No comments