Jokowi Berhasil Atasi Tiga Persoalan
Jokowi saat menyampaikan sambutan pada Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi |
Jakarta, Laras Post � Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintahannya belum lama ini, paling tidak menghadapi tiga persoalan.
�Kesulitan yang dihadapai kita melihat, pertama yang berkaitan dengan ekonomi, yakni subsidi ekonomi,� kata Jokowi saat menyampaikan sambutannya, pada Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi, Sabtu (16/5/2015) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Jokowi menyebutkan, kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi akibat kebijakan pada masa lalu terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam sekian tahun yang lalu, kata Jokowi, masyarakat termanjakan oleh subsidi BBM. �Betahun-tahun BBM padahal itu, adalah sebuah anggaran yang banyak sekali, satu tahun 300 triliun rupiah untuk subsidi,� ujarnya.
Lebih lanjut presiden menyebutkan, pemerintah saat ini mengalihkan subsidi BBM karena tak mau masyarakat menjadi konsumtif.
�Kita tidak sadar mengggunakan BBM padahal disubsidi dari APBN padahal APBN itu berasal dari hutang luar negeri. Kita senang-senang tapi duit yang dipakai dari hutang luar negeri. Memang sakit tapi setiap perubahan memang menyakitkan,� tuturnya.
Ia menegaskan, ketika akan mengambil kebijakan mengalihkan subsidi BBM, pada Nopember 2014, banyak yang tidak setuju dan meminta dirinya untuk tidak mengalihkan subsidi BBM.
�Banyak yang memaki-maki saya, tapi relawan tidak memaki karena relawan tahu. Saya siap untuk tidak populer. Jangan dipikir Jokowi takut. Saya tidak takut,� tegasnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, persoalan kedua yakni, soal eksekusi mati. Menurutnya, ia sudah memperhitungkan bakal ada tekanan dari luar negeri, termasuk dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Ia menegaskan, saat ini masyarakat yang menjadi korban narkoba, setiap hari meninggal 50 orang sehingga bisa dihitung dalam per 1 bulan ada sekitar sekitar seribu lima ratus orang meninggal karena Narkoba. �Kok yang diurus hanya 1 atau 2 orang, yang 18 ribu per tahun gak pernah diberitakan, itu namanya gak adil,� tandas Jokowi.
Sementara itu, persoalan ketiga adalah, soal harga beras yang naik. �Beras naik, kenapa beras naik karena ada desakan agar kita impor,� ujarnya. (her, sg,ram)
No comments